1. Latar Belakang.
Pembuatan lubang tanam pada tanaman keras
merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pertumbuhan. Petani pada
umumnya tidak membuat lubang tanam yang baik untuk penanaman tanaman perkebunan
atau tanaman buah-buahan. Lubang tanam yang dibuat hanya cukup seukuran
besarnya polybag atau bibit tanaman.
Dengan pembuatan lubang tanam seperti itu
maka seringkali tanaman banyak yang mati akibat perakaran yang tidak berkembang
dengan baik karena dibawah terdapat lapisan cadas atau bebatuan yang tidak bisa
ditembus oleh akar tanaman. Kebiasaan seperti ini harus segera dihentikan
karena akan menimbulkan kerugian bagi petani sendiri.
Berikut ini diuraikan tentang hal-hal yang
berkaitan dengan pembuatan lubang tanam pada kelapa. Selain untuk tanaman
kelapa teknik ini juga berlaku untuk semua jenis tanaman keras, baik tanaman
perkebunan, tanaman buah-buahan atau tanaman kehutanan.
2. Tujuan Pembuatan Lubang Tanam.
a. Menyiapkan media yang baik untuk pertumbuhan
tanaman;
b. Membuang lapisan cadas atau bebatuan yang
dapat menghambat pertumbuhan tanaman;
c. Memberikan tempat untuk pupuk organik yang
diberikan sebagai pupuk dasar;
d. Perakaran akan tumbuh dengan baik sehingga tanaman
lebih kokoh;
3. Teknik Pembuatan Lubang Tanam.
a. Apabila lahan yang akan dibuat lubang tanam
adalah lahan yang luas, terlebih dahulu dibuat ajir sesuai dengan jarak tanam
yang diinginkan;
b. Buat jangka sebagai ukuran panjang dan lebar
lubang dengan ukuran yang dikehendaki (misalnya 40 x 40 cm, 50 x 50 cm atau 60
x 60 cm). Jangka dapat dibuat dari kayu atau bambu.
c. Tempatkan titik tengah (as) jangka tepat pada
ajir.
d. Ajir dipindahkan lagi setelah tanah diberi
tanda pada tanah sesuai dengan ukuran ajir dengan menggunakan cangkul atau alat
lainnya.
e. Tanah digali dengan kedalaman sesuai yang
diinginkan. Tanah lapisan atas (top soil) ditempatkan terpisah dari tanah
lapisan kedua (sub soil).
f. Sebelum ditanam, tanah dibiarkan 2 minggu
s.d. 1 bulan dengan tujuan :
-
Membunuh
jamur dan bakteri patogen dengan bantuan sinar matahari;
-
Mengurangi
keasaman tanah;
4. Pemberian Pupuk Organik.
a. Pupuk organik yang digunakan berupa kompos,
bokashi atau pupuk kandang;
b. Jumlah pupuk organik yang digunakan
tergantung pada besar kecilnya lubang tanam yang dibuat. Pupuk organik
diberikan sebanyak 1/3 bagian dari bobot tanah galian dengan perhitugan sebagai
berikut :
- Bila
lubang tanam yang dibuat 40 x 40 x 40 cm maka volume lubang adalah : 0,4 x 0,4
x 0,4 meter = 0,064 m3.
-
Karena
berat jenis tanah 1 maka bobot tanah
galian adalah 64 kg.
- Dengan
demikian maka jumlah pupuk kandang yang diberikan adalah 1/3 x 64 kg = 21,33 kg
(21 kg) per lubang tanam.
c. Pupuk organik diberikan pada saat akan
dilakukan penanaman. Campurkan pupuk organik dengan semua tanah galian tetapi
lapisan tanah atas dan tanah bawah tetap terpisah.
d. Tanah yang telah dicampur pupuk organik
dimasukkan kedalam lubang tanam. Yang terlebih dahulu dimasukkan adalah lapisan
top soil kemudian lapisan sub soil. Hal ini dimaksudkan untuk menggandakan
lapisan top soil.
5. Teknik Penanaman.
a. Bila bibit tanaman dalam polybag maka sebelum
ditanam polybag harus disobek/dilepas terlebih dahulu;
b. Masukkan bibit sampai batas leher akar.
Penanaman yang terlalu dalam akan menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu,
sedangkan penanaman yang terlalu dangkal, posisi akar bibit akan berada di atas
tanah.
c. Siram bibit yang sudah ditanam secukupnya
untuk menjaga kelembaban dan pemberian air pertama bagi tanaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar