Selasa, 03 Februari 2015

PEMBUATAN LUBANG TANAM PADA KELAPA



  1.  Latar Belakang.
  Pembuatan lubang tanam pada tanaman keras merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pertumbuhan. Petani pada umumnya tidak membuat lubang tanam yang baik untuk penanaman tanaman perkebunan atau tanaman buah-buahan. Lubang tanam yang dibuat hanya cukup seukuran besarnya polybag atau bibit tanaman.

  Dengan pembuatan lubang tanam seperti itu maka seringkali tanaman banyak yang mati akibat perakaran yang tidak berkembang dengan baik karena dibawah terdapat lapisan cadas atau bebatuan yang tidak bisa ditembus oleh akar tanaman. Kebiasaan seperti ini harus segera dihentikan karena akan menimbulkan kerugian bagi petani sendiri.

  Berikut ini diuraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan lubang tanam pada kelapa. Selain untuk tanaman kelapa teknik ini juga berlaku untuk semua jenis tanaman keras, baik tanaman perkebunan, tanaman buah-buahan atau tanaman kehutanan.


   2.  Tujuan Pembuatan Lubang Tanam.
a.  Menyiapkan media yang baik untuk pertumbuhan tanaman;
b.  Membuang lapisan cadas atau bebatuan yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman;
c.  Memberikan tempat untuk pupuk organik yang diberikan sebagai pupuk dasar;
d.  Perakaran akan tumbuh dengan baik sehingga tanaman lebih kokoh;

   3.  Teknik Pembuatan Lubang Tanam.
a.  Apabila lahan yang akan dibuat lubang tanam adalah lahan yang luas, terlebih dahulu dibuat ajir sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan;
b.  Buat jangka sebagai ukuran panjang dan lebar lubang dengan ukuran yang dikehendaki (misalnya 40 x 40 cm, 50 x 50 cm atau 60 x 60 cm). Jangka dapat dibuat dari kayu atau bambu.
c.  Tempatkan titik tengah (as) jangka tepat pada ajir.
d.  Ajir dipindahkan lagi setelah tanah diberi tanda pada tanah sesuai dengan ukuran ajir dengan menggunakan cangkul atau alat lainnya.
e.  Tanah digali dengan kedalaman sesuai yang diinginkan. Tanah lapisan atas (top soil) ditempatkan terpisah dari tanah lapisan kedua (sub soil).
f.  Sebelum ditanam, tanah dibiarkan 2 minggu s.d. 1 bulan dengan tujuan :
-          Membunuh jamur dan bakteri patogen dengan bantuan sinar matahari;
-          Mengurangi keasaman tanah;

   4.  Pemberian Pupuk Organik.
a.  Pupuk organik yang digunakan berupa kompos, bokashi atau pupuk kandang;
b.  Jumlah pupuk organik yang digunakan tergantung pada besar kecilnya lubang tanam yang dibuat. Pupuk organik diberikan sebanyak 1/3 bagian dari bobot tanah galian dengan perhitugan sebagai berikut :
-       Bila lubang tanam yang dibuat 40 x 40 x 40 cm maka volume lubang adalah : 0,4 x 0,4 x 0,4 meter = 0,064 m3.
-        Karena berat  jenis tanah 1 maka bobot tanah galian adalah 64 kg.
-    Dengan demikian maka jumlah pupuk kandang yang diberikan adalah 1/3 x 64 kg = 21,33 kg (21 kg) per lubang tanam.
c.  Pupuk organik diberikan pada saat akan dilakukan penanaman. Campurkan pupuk organik dengan semua tanah galian tetapi lapisan tanah atas dan tanah bawah tetap terpisah.
d.  Tanah yang telah dicampur pupuk organik dimasukkan kedalam lubang tanam. Yang terlebih dahulu dimasukkan adalah lapisan top soil kemudian lapisan sub soil. Hal ini dimaksudkan untuk menggandakan lapisan top soil.

    5.  Teknik Penanaman.
a. Bila bibit tanaman dalam polybag maka sebelum ditanam polybag harus disobek/dilepas terlebih dahulu;
b. Masukkan bibit sampai batas leher akar. Penanaman yang terlalu dalam akan menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu, sedangkan penanaman yang terlalu dangkal, posisi akar bibit akan berada di atas tanah.
c.  Siram bibit yang sudah ditanam secukupnya untuk menjaga kelembaban dan pemberian air pertama bagi tanaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar