I. Latar
Belakang
Permasalahan pokok
yang dihadapi petani/ kelompoktani dalam pengembangan usaha agribisnis adalah
lemahnya permodalan. Akibatnya usaha sulit terlaksana secara optimal. Mereka
terpaksa menggunakan pinjaman dari pihak rentenir yang sangat merugikan mereka
sendiri dan sangat tergantung kepada bantuan pemerintah.
Salah satu cara untuk
mendapatkan modal petani/ kelompoktani adalah melalui pemupukan modal / tabungan yang
dikelola oleh kelompoktani. Sekarang ini dalam kelompoktani / Gabungan
kelompoktani (gapoktan) dibentuk Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang menangani
kegiatan simpan pinjam atau tabungan dari para anggotanya. Unit usaha simpan
pinjam dari organisasi petani ini memberi kesempatan bagi anggota untuk menabung
dan meminjam. Jika ada anggota yang tidak menabung sebaiknya dikunjungi untuk
menanyakan alasannya dan diberi motivasi pemecahannya. Sebelum meminjam
terlebih dahulu anggota kelompoktani harus menabung sebagai kas kelompok, yang
besarnya sesuai kesepakatan.
Tabungan
adalah bagian dari pengeluaran bukan sisa dari pengeluaran. Modal (tabungan)
sangat penting dalam mengembangkan usaha yang ada atau memulai usaha baru.
Kelompok harus menjamin anggota tidak meminjam ke pihak lain untuk menabung.
Melalui kebiasaan menabung sehingga membuat anggota menjadi rajin datang dalam
pertemuan kelompok dan ada kepercayaan serta kebersamaan.
II.
Manfaat
Manfaat tabungan bagi
kelompoktani
:
a.
meningkatkan
permodalan / keperluan kelompok ,
b. memenuhi
kebutuhan pinjaman anggota,
c.
dapat digunakan sebagai jaminan dan meningkatkan sisa
hasil usaha kelompok.
Manfaat tabungan bagi anggota :
a. membentuk sikap hemat
dan menghilangkan sikap boros,
b. menyimpan
dan mengembangkan modal,
c. menyiapkan
hari depan yang lebih baik,
d.
memperoleh jasa atau bunga dan pengaturan ekonomi rumah
tangga.
III.
Prinsip Pengelolaan Modal Kelompok dan Simpan Pinjam
1.
Prinsip
Pengelolaan Modal Kelompok
1)
Pengembangan Usaha.
a.
Pengembangan usaha
dengan modal sendiri, merupakan faktor penting dalam memulai usaha
baru.
b. Setelah usaha berjalan dan memiliki prospek yang cukup baik, baru
mencari tambahan modal dari luar untuk meningkatkan skalanya.
c. Dapat memperkecil resiko kegagalan.
d. Berusaha dengan modal sendiri, lebih
cermat, hati-hati dan sungguh-sungguh agar tidak gagal.
2)
Pengelolaan Modal Secara Transparan.
a. Pengurus yang diserahi tugas mengelola, secara periodik harus
melaporkannya
b. Laporan keuangan dibuat dengan benar
disertai bukti-bukti yang sah tanpa
unsur manipulasi
c. Pengelolaan yang transparan dapat meningkatkan
kepercayaan anggota terhadap pengurus.
3)
Modal Terus Berkembang.
a. Kelompoktani selalu memikirkan dan berupaya meningkatkan jumlah
modal dari waktu kewaktu
b. Keuntungan yang diperoleh dari kegiatan disisihkan sebagian
untuk menambah jumlah modal usahanya
c.
Kelompok berupaya
mengembangkan usaha agar keuntungan semakin besar pula, sehingga
meningkatkan taraf hidupnya.
2.
Prinsip Simpan Pinjam.
Prinsip-prinsip manajemen simpan pinjam
yang dapat diterapkan dalam kelompok adalah
:
a. Masyarakat ekonomi lemah butuh kredit dalam jumlah kecil, teratur,
terus menerus.
b. Kebutuhan adalah alasan yang terbaik untuk meminiam di kelompok.
. Kelompokdapat meminjam setiap saat.
c. Kelompok menyutujui atas dasar tujuan, kebutuhan pinjaman dan
tingkat kepentingan.
3.
Mengelola Pinjaman.
Pinjaman diberikan berdasarkan kriteria dan prosedur yang telah
ditetapkan kelompok :
a. Kehadiran anggota teratur, minimal 90%.
b. Menabung secara teratur.
c. Berpartisipasi pada program kerja
kelompok.
d. Kemampuan
pemohon
mengembalikan.
e.
Realisasi penggunaan
dan pengembalian pinjaman sebelumnya.
4.
Mengelola Administrasi Simpanan dan Pinjaman.
a. Berdasarkan musyawarah, kelompok tani menunjuk pengelola
tabungan/pinjaman.
b. Pengelola harus jujur, berwibawa, telah mengikuti pelatihan
administrasi keuangan.
c.
Dilengkapi buku
tabungan dan pinjaman kelompok.
IV. Cara Menghimpun Modal Swadaya dan Memperlancar Tabungan.
Ada
berbagai jenis penghimpunan modal kelompok yaitu :
a.
Jumputan/ jumpitan berupa iuran anggota
dalam bentuk barang, yang jenis dan jumlahnya tergantung kesepakatan anggota,
b. iuran tenaga, pemanfaatan tenaga anggota dalam melaksanakan kegiatan untuk
keperluan kelompok yang menghasilkan pendapatan,
c.
simpanan/ tabungan anggota dengan
menyisihkan sebagian pendapatan anggota ,yang besarnya tergantung
kesepakatan.
Pelaksanaan tabungan dilakukan pada saat panen, dimana anggota menyetorkan tabungannya kepada pengurus.
Pelaksanaan tabungan dilakukan pada saat panen, dimana anggota menyetorkan tabungannya kepada pengurus.
Agar simpanan anggota dapat
berjalan dengan lancar dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Tingkatkan komunikasi atau informasi timbal balik antar pengurus dan
anggota,
2. berikan jasa/ bunga yang menarik dan kompetitif,
3. berikan bonus bagi anggota yang berprestasi,
4. tingkatkan frekuensi dan kualitas pelayanan,
5. aneka ragamkan jenis simpanan,
6. tingkatkan kesadaran anggota akan manfaat menabung
7. tingkatkan pinjaman dan simpanan dengan perbandingan/ ratio tertentu serta
8) tingkatkan akses ke sumber permodalan/ lembaga keuangan/ perbankan yang
jaminannya kelembagaan tani sebagai avalis.
V. Pembukuan Keuangan
Semua transaksi keuangan kelompok ( simpanan, pinjaman, pengeluaran) dicatat dalam buku kas sebagai pertanggungjawaban keuangan kepada pengurus dan anggota kelompok dan dibuatkan laporan keuangan secara periodik.
Tujuan pembukuan keuangan adalah :
a.
Tersedianya informasi
berupa uang kas, modal, hutang piutang, ongkos-ongkos yang dikeluarkan
serta pendapatan.
b.
Untuk
pertanggungjawaban keuangan kepada pengurus dan anggota kelompok.
c. Menghindari terjadinya kecurigaan atau salah
tafsir dari para anggota kelompok.
Manfaat Pembukuan
Keuangan Kelompok :
a.
Alat monitoring,
pengendalian dan evaluasi perkembangan kelompok dalam hal keuangan.
b.
Sebagai alat manajemen
dalam pengambilan keputusan bagi kelompok.
c.
Meningkatkan
kepercayaan anggota pada kelomook.
d.
Meningkatkan
profesionalisme dalam perencanaan dan pengelolaan modal bagi pengembangan
usaha.
e. Memberi kepercayaan pada pihak luar yang
ingin memberikan bantuan modal.
Langkah-langkah Pembukuan Keuangan
a.
Mencatat semua
transaksi pada buku yang telah ditentukan, agar mempermudah proses pengerjaan
selanjutnya.
b.
Menggolongkan,
mengelompokkkan semua transaksi untuk memudahkan pelaporan.
c.
Merangkum, meringkas
semua pembukuan setiap minggu atau setiap bulan, dengan maksud
mempermudah menyusun laporan.
d.
Menyusun laporan, yang
menggambarkan atau memberikan pen.jelasan tentang keadaan
keuangan serta pemanfaatannya.
VI. Pembinaan.
a.
Ketua kelompok harus
mengikuti dan mengawasi administrasi perkembangan modal.
b.
Pelaporan keuangan
dilakukan secara periodik dalam pertemuan kelompok.
c.
Petugas/instansi
terkait perlu melakukan bimbingan pengelolaan dal kelompok.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar