Selasa, 28 Agustus 2012

PEMUPUKAN MODAL KELOMPOKTANI


I.      Latar Belakang

Permasalahan pokok yang dihadapi petani/ kelompoktani dalam pengembangan usaha agribisnis adalah lemahnya permodalan. Akibatnya usaha sulit terlaksana secara optimal. Mereka terpaksa menggunakan pinjaman dari pihak rentenir yang sangat merugikan mereka sendiri dan sangat tergantung kepada bantuan pemerintah.

Salah satu cara untuk mendapatkan modal petani/ kelompoktani adalah melalui pemupukan modal / tabungan yang dikelola oleh kelompoktani. Sekarang ini dalam kelompoktani / Gabungan kelompoktani (gapoktan) dibentuk Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang menangani kegiatan simpan pinjam atau tabungan dari para anggotanya. Unit usaha simpan pinjam dari organisasi petani ini memberi kesempatan bagi anggota untuk menabung dan meminjam. Jika ada anggota yang tidak menabung sebaiknya dikunjungi untuk menanyakan alasannya dan diberi motivasi pemecahannya. Sebelum meminjam terlebih dahulu anggota kelompoktani harus menabung sebagai kas kelompok, yang besarnya sesuai kesepakatan.
Tabungan adalah bagian dari pengeluaran bukan sisa dari pengeluaran. Modal (tabungan) sangat penting dalam mengembangkan usaha yang ada atau memulai usaha baru. Kelompok harus menjamin anggota tidak meminjam ke pihak lain untuk menabung. Melalui kebiasaan menabung sehingga membuat anggota menjadi rajin datang dalam pertemuan kelompok dan ada kepercayaan serta kebersamaan.
II.    Manfaat
Manfaat tabungan bagi kelompoktani :
a.     meningkatkan permodalan / keperluan kelompok ,
b.     memenuhi kebutuhan pinjaman anggota,
c.      dapat digunakan sebagai jaminan dan meningkatkan sisa hasil usaha kelompok.

Manfaat tabungan bagi anggota
:
a.     membentuk sikap hemat dan menghilangkan sikap boros,
b.     menyimpan dan mengembangkan modal,
c.      menyiapkan hari depan yang lebih baik,
d.     memperoleh jasa atau bunga dan pengaturan ekonomi rumah tangga.



III.  Prinsip Pengelolaan Modal Kelompok dan Simpan Pinjam

1.   Prinsip Pengelolaan Modal Kelompok

1)  Pengembangan Usaha.

a.     Pengembangan usaha dengan modal sendiri, merupakan faktor penting dalam memulai usaha baru.
b.     Setelah usaha berjalan dan memiliki prospek yang cukup baik, baru mencari tambahan modal dari luar untuk meningkatkan skalanya. 
c.     Dapat memperkecil resiko kegagalan.
d.     Berusaha dengan modal sendiri, lebih cermat, hati-hati dan sungguh-sungguh agar tidak gagal.

2)   Pengelolaan Modal Secara Transparan.

a.     Pengurus yang diserahi tugas mengelola, secara periodik harus melaporkannya
b.     Laporan keuangan dibuat dengan benar disertai bukti-bukti yang sah tanpa unsur manipulasi
c.     Pengelolaan yang transparan dapat meningkatkan kepercayaan anggota terhadap pengurus.

3)  Modal Terus Berkembang.

a.     Kelompoktani selalu memikirkan dan berupaya meningkatkan jumlah modal dari waktu kewaktu
b.     Keuntungan yang diperoleh dari kegiatan disisihkan sebagian untuk menambah jumlah modal usahanya
c.     Kelompok berupaya mengembangkan usaha agar keuntungan semakin besar pula, sehingga meningkatkan taraf hidupnya.

2.   Prinsip Simpan Pinjam.

Prinsip-prinsip manajemen simpan pinjam yang dapat diterapkan dalam kelompok adalah :
a.    Masyarakat ekonomi lemah butuh kredit dalam jumlah kecil, teratur, terus menerus.
b.    Kebutuhan adalah alasan yang terbaik untuk meminiam di kelompok. . Kelompokdapat meminjam setiap saat.
c.    Kelompok menyutujui atas dasar tujuan, kebutuhan pinjaman dan tingkat kepentingan.




3.   Mengelola Pinjaman.

Pinjaman diberikan berdasarkan kriteria dan prosedur yang telah ditetapkan kelompok :
a.     Kehadiran anggota teratur, minimal 90%.
b.     Menabung secara teratur.
c.     Berpartisipasi pada program kerja kelompok. 
d.     Kemampuan pemohon mengembalikan.
e.     Realisasi penggunaan dan pengembalian pinjaman sebelumnya.

4.   Mengelola Administrasi Simpanan dan Pinjaman.

a.     Berdasarkan musyawarah, kelompok tani menunjuk pengelola tabungan/pinjaman.
b.     Pengelola harus jujur, berwibawa, telah mengikuti pelatihan administrasi keuangan.
c.     Dilengkapi buku tabungan dan pinjaman kelompok.

IV.  Cara Menghimpun Modal Swadaya dan Memperlancar Tabungan.

Ada berbagai jenis penghimpunan modal kelompok yaitu :
a.     Jumputan/ jumpitan berupa iuran anggota dalam bentuk barang, yang jenis dan jumlahnya tergantung kesepakatan anggota,
b.     iuran tenaga, pemanfaatan tenaga anggota dalam melaksanakan kegiatan untuk keperluan kelompok yang menghasilkan pendapatan,
c.      simpanan/ tabungan anggota dengan menyisihkan sebagian pendapatan anggota ,yang besarnya tergantung kesepakatan.
Pelaksanaan tabungan dilakukan pada saat panen, dimana anggota menyetorkan tabungannya kepada pengurus.

Agar simpanan anggota dapat berjalan dengan lancar dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1.     Tingkatkan komunikasi atau informasi timbal balik antar pengurus dan anggota,
2.     berikan jasa/ bunga yang menarik dan kompetitif,
3.     berikan bonus bagi anggota yang berprestasi,
4.     tingkatkan frekuensi dan kualitas pelayanan,
5.     aneka ragamkan jenis simpanan,
6.     tingkatkan kesadaran anggota akan manfaat menabung 
7.     tingkatkan pinjaman dan simpanan dengan perbandingan/ ratio tertentu serta 8) tingkatkan akses ke sumber permodalan/ lembaga keuangan/ perbankan yang jaminannya kelembagaan tani sebagai avalis.


V.    Pembukuan Keuangan

     Semua transaksi keuangan kelompok ( simpanan, pinjaman, pengeluaran) dicatat dalam buku kas sebagai pertanggungjawaban keuangan kepada pengurus dan anggota kelompok dan dibuatkan laporan keuangan secara periodik.

Tujuan pembukuan keuangan adalah :

a.    Tersedianya informasi berupa uang kas, modal, hutang piutang, ongkos-ongkos yang dikeluarkan serta pendapatan.
b.    Untuk pertanggungjawaban keuangan kepada pengurus dan anggota kelompok.
c.    Menghindari terjadinya kecurigaan atau salah tafsir dari para anggota kelompok.

Manfaat Pembukuan Keuangan Kelompok :

a.    Alat monitoring, pengendalian dan evaluasi perkembangan kelompok dalam hal keuangan.
b.    Sebagai alat manajemen dalam pengambilan keputusan bagi kelompok.
c.    Meningkatkan kepercayaan anggota pada kelomook.
d.    Meningkatkan profesionalisme dalam perencanaan dan pengelolaan modal bagi pengembangan usaha.
e.    Memberi kepercayaan pada pihak luar yang ingin memberikan bantuan modal.

Langkah-langkah Pembukuan Keuangan

a.    Mencatat semua transaksi pada buku yang telah ditentukan, agar mempermudah proses pengerjaan selanjutnya.
b.    Menggolongkan, mengelompokkkan semua transaksi untuk memudahkan pelaporan.
c.    Merangkum, meringkas semua pembukuan setiap minggu atau setiap bulan, dengan maksud mempermudah menyusun laporan.
d.    Menyusun laporan, yang menggambarkan atau memberikan pen.jelasan tentang keadaan keuangan serta pemanfaatannya.

VI. Pembinaan.

a.    Ketua kelompok harus mengikuti dan mengawasi administrasi perkembangan modal.
b.    Pelaporan keuangan dilakukan secara periodik dalam pertemuan kelompok.
c.    Petugas/instansi terkait perlu melakukan bimbingan pengelolaan dal kelompok.
Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar