PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Beras sebagai bahan pangan pokok sebahagian besar penduduk Indonesia dan merupakan unsur penting dalam sistem ketahanan pangan nasional. Usahatani padi yang masih menjadi tulang punggung ekonomi pedesaan, oleh karena itu beras akan tetap menjadi komoditi penting. Laju peningkatan produktivitas tanaman padi sawah diharapkan dari tahun ketahun terus meningkat. Untuk mencapai peningkatan tersebut perlu adanya penerapan komponen-komponen yang sesuai dengan paket rekomendasi teknologi.
1.2. Tujuan.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Petani mengetahui tentang teknik pengaturan jarak tanam padi sistem legowo
b. Petani mengetahui manfaat pengaturan dan mau menerapkan jarak tanam padi sistem jajar legowo.
TEKNIK PENANAMAN PADI SAWAH SISTEM JAJAR LEGOWO
2.1. Pengertian
Legowo adalah tanaman padi sawah yang memiliki beberapa barisan tanaman, kemudian diselangi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada baris tengah.
Sistem tanam jajar legowo untuk padi sawah secara umum bisa dilakukan dengan berbagai tipe, yaitu :
2 : 1, 3 : 1, 4 : 1, 5 : 1 dan 6 : 1. Namun dari hasil penelitian, tipe terbaik untuk mendapatkan produksi gabah tertinggi adalah tipe 4 : 1 dan untuk mendapatkan bulir gabah berkualitas adalah tipe 2 : 1.
Pengertian jajar legowo 4 : 1 adalah sistem tanam yang memiliki 4 barisan, kemudian diselangi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam lebih besar 2 kali jarak tanam pada barisan tengah. Dengan menerapkan jarak tanam pada tipe legowo 4 : 1 (20 cm x 10 cm ) x 40 cm dimana 20 cm merupakan jarak antar barisan , 10 cm jarak antar barisan pinggir dan 40 cm barisan kosong (lorong). Bisa juga menggunakan jarak tanam ( 25 cm x 12,5 cm ) x 50 cm.
Pengertian jajar legowo 2 : 1 adalah sistem tanam yang memiliki 2 baris kemudian diselangi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam ½ kali jarak antar barisan. Jarak tanam pada tipe legowo 2 : 1 dapat digunakan 20 cm (antar barisan) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong). Bisa juga menggunakan jarak tanam (25 cm x 12,5 cm )x 50 cm
Modifikasi jarak tanam pada cara tanam jajar legowo bisa dilakukan dengan mempertimbangkan varietas padi yang akan ditanam dan tingkat kesuburan tanah. Untuk jarak tanam padi yang sejenis IR-64, Ciherang, cukup dengan jarak tanam 20 cm, sedangkan untuk padi yang mempunyai penampilan lebih lebat dan tinggi perlu diberi jarak tanam yang lebih lebar, misalnya 22,5 cm – 25 cm. Demikian juga pada tanah yang kurang subur cukup digunakan jarak tanam 20 cm, sedangkan pada tanah yang lebih subur perlu diberi jarak tanam yang lebih lebar, misalnya 22,5 cm atau pada tanah yang sangat subur jarak tanamnya 25 cm. Pemilihan ukuran jarak tanam bertujuan agar mendapat hasil yang optimal.
2.2. Tujuan Legowo.
Tujuan cara tanam legowo adalah :
Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan, semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat.
Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif terbuka, hama tikus tikus kurang suka didalamnya.
Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.
Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama/penyakit bisa leluasa pada barisan kosong diantara 2 barisan legowo.
Menambah populasi tanaman, missal pada legowo 2 : 1 populasi tanaman akan bertambah sekitar 30 %. Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkatan produktivitas hasil.
Pada baris kosong diantara unit, dapat dibuat parit dangkal untuk membuang keong mas atau mina padi.
2.3. Teknik Penerapan.
a. Pembuatan Baris Tanam.
Pembuatan alat garis tanam ( caplak ) dengan ukuran jarak tanam yang dikehendaki. Bahan untuk garis tanam bisa digunakan kayu atau bahan lain yang tersedia serta biaya terjangkau. Lahan sawah yang telah siap ditanami, 1 – 2 hari sebelumnya dilakukan pembuangan air sehingga lahan dalam keadaan macak-macak. Ratakan dan datarkan sebaik mungkin, selanjutnya dilakukan pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan cara menarik alat garis tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya serta dibantu dengan tali yang dibentang dari ujung ke ujung lahan.
b. Penanaman.
Umur bibit yang digunakan sebaiknya kurang dari 21 hari. Gunakan 1 – 3 bibit per lubang tanam pada perpotongan garis yang sudah dibentuk. Cara laju tanam sebaiknya maju agar perpotongan garis untuk lubang tanam bisa terlihat dengan jelas. Namun apabila kebiasaan tanam mundur juga tidak menjadi masalah, yang penting populasi tanam yang ditanam dapat terpenuhi. Pada alur pinggir kiri dan kanan dari setiap barisan legowo, populasi tanam ditambah dengan cara menyisipkan tanaman diantara 2 lubang tanam yang tersedia.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Keuntungan dari sistem legowo :
a. Jumlah tanaman lebih banyak, karena jarak tanam dalam larikan lebih rapat.
b. Semua tanaman mendapat sinar matahari lebih banyak karena bisa masuk melalui lorong-lorong.
c. Mudah dalam perawatan (pengendalian gulma, pemupukan)
d. Dapat mengurangi serangan hama tikus.
3.2. Saran
a. Tanam jajar legowo dianjurkan penerapannya terutama di daerah-daerah yang banyak hama dan penyakit atau pada lahan sawah yang keracunan besi.
b. Diharapkan petani dapat mengelola kegiatan usahatani secara optimal sesuai dengan sumberdaya alam yang ada secara terpadu yang berbasis lingkungan dan berkelanjutan.
c. Petani dapat berusahatani dengan biaya yang murah dan diharapkan terjadinya peningkatan produksi padi dengan kualitas yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani.
Salam Pak Aceng.........
BalasHapusUntuk kecamatan Darul Imarah cocoknya pola tanam sistem legowo mnggunakan tipe yang mana 2:1 , 3:1 atau 4:1,
pak mohon juga dilengkapi dengan gambar (skema) sistem berbagai tipe
trims pak atas infonya
salam